Senin, 18 Agustus 2008

CUKUP MERIAH, WALAU PERSIAPAN HANYA SEMINGGU

Suasana Lomba Mancing di PNJ

LIPUTAN PERINGATAN HUT KE-63 REPUBLIK INDONESIA

18 AGUSTUS 2008 DI HALAMAN PARKIR BENGKEL MESIN PNJ

Walaupun persiapan panitia cukup singkat, Peringatan HUT Ke-63 Republik Indonesia di Kampus Politeknik Negeri Jakarta tanggal 18 Agustus 2008 pagi sampai siang hari berlangsung sesuai rencana. Panitia hanya punya waktu seminggu untuk mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari acara, publikasi, pemesanan konsumsi, perlengkapan dan lain-lain.

Senam pagi bersama diikuti direktur, pudir, ketua jurusan, dosen, karyawan dan keluarga masing-masing. Dipimpin oleh Ibu Yuni Sugiyono, yang sudah biasa menjadi instruktur senam semua mengikuti gerakan senam. Diiringi lagu-lagu yang dinamis senam pagi bersama menjadi hangat dan bergairah.

Laporan Ketua Panitia Ibu Azizah, yang juga isteri Direktur PNJ mengemukakan tahun depan peringatan HUT RI akan dibuat lebih meriah. Demikian juga Direktur PNJ Prof. Johny Wahyuadi dalam sambutannya tahun depan diharapkan lebih banyak anggota keluarga PNJ yang hadir.

Setelah itu diadakan berbagai lomba. Lomba dipilih yang unik dan melibatkan banyak warga Politeknik. Lomba pertama adalah menangkap belut untuk anak-anak dan ibu-ibu. Acara ini banyak mengundang tawa karena licinnya belut sulit dimasukkan ke dalam botol. Untuk ibu-ibupun juga lucu, tak kurang Ibu Azizah berusaha sekuat tenaga memasukkan belut, tapi apa daya kalah cepat dari Ibu Seto yang memenangkan perlombaan ini.

Lomba yang unik adalah Memasak Nasi Goreng khusus bapak-bapak, jika memungkinkan struktural yang langsung maju. Tercatat Direktur PNJ Prof. Johny Wahyuadi sangat percaya diri membuat bumbu dan memasak sendiri. Demikian juga Pudir I Bapak Sri Wahyono dan Pudir IV Bapak Agung B Broto terlihat asyik “mengulek” bumbu untuk nasi goreng. Ketua Jurusan yang ikut langsung lomba adalah Kajur Sipil dan Kajur Elektro. Pak Nur Fauzi tercatat yang paling cepat selesai memasaknya. Sedangkan Bapak Budi Damianto Kajur Sipil sangat yakin menang, karena hasil masakannya sesuai dengan namanya Nasi Goreng “Mak Nyus”. Setelah selesai menyajikan nasi gorengnya di meja saji dan telah dinilai oleh Dewan Juri, Pak Budi demikian panggilan akrabnya mempersilahkan setiap pengunjung mencicipi masakannya. Penulis yang mencicipi nasi gorengnya, memang lain rasanya. Jadi tidak salah kalau masakan Pak Budi akhirnya ditetapkan sebagai Juara II. Pak Budi yang memasak sendirian itu ternyata pinter juga masak nasi goreng. Juara I diraih oleh Jurusan Administrasi Niaga, namun jurusan ini bukan Kajurnya yang maju. Sedangkan Juara III diraih oleh UPT Perpustakaan. Juara III ini unggul salam tata sajinya. Komponen yang dinilai antara lain proses memasak, cita rasa, tata saji dan penampilan akhir.

Dalam Acara HUT RI yang baru pertama kali diadakan ini, dilombakan juga Mancing untuk bapak-bapak. Begitu Pak Direktur melemparkan kailnya ketengah kolam tanda dimulainya lomba, bapak-bapak langsung serentak menceburkan pancingnya juga. Bapak Darwin langsung mendapatkan ikan emas. Ikan emas yang disediakan dan dimasukkan dalam kolam ada 1 kwintal ikan emas. Namun ternyata ikan yang terpancing tidak hanya ikan mas tapi juga ikan bawal. Hal ini karena memang bapak-bapak Satpam memang sudah memelihara berbagai ikan beberapa waktu sebelumnya. Demikian juga bapak-bapak anggota Satpam juga trampil menggunakan pancingnya sehingga mendapatkan banyak ikan.

Sambil perlombaan mancing berlangsung Ibu Nunung dan Bapak Agus yang dua-duanya dosen Sipil menghibur dengan lagu-lagu popular yang diiringi organ tunggal dari grupnya Bapak Atyanto. Pak Johny dan isteri serta putrinya menyumbangkan beberapa lagunya. Demikian juga para pudir dan ketua jurusan tidak mau kalah menunjukkan kebolehannya dalam berolah vocal.

Acara yang ditunggu-tunggu hadirin adalah pengundian doorprize. Hadiah yang disediakan panitia cukup banyak. Sambil mengundi dan membagikan hadiah, diselingi lagu pop, dangdut dan lagu nostalgia. Sampai berakhirnya acara tercatat lebih dari 400 orang tua muda besar kecil menghadiri acara khusus ini, terbukti dengan kurangnya makan siang yang disediakan panitia. Untungnya, karena yang disiapkan makanan siap saji, maka pemesanannyapun tidak terlalu menunggu lama. Panitia sedikit repot memang, namun ada kepuasan tersendiri karena kerja cepat seminggu ini ternyata tidak sia-sia. Banyak yang hadir ternyata. Tahun depan harus lebih baik dan meriah…tentunya.

(prj)

Tidak ada komentar: