Kamis, 11 Desember 2008

ORASI ILMIAH PROF. DR. IR. H. MOHAMMAD NUH, DEA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA


ORASI ILMIAH PROF. DR. IR. H. MOHAMMAD NUH, DEA
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA
PADA WISUDA KE-24 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
6 DESEMBER 2008


Catatan redaksi:

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkoinfo) Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA berkenan menyampaikan orasi ilmiah dalam Wisuda ke-24 PNJ. Mengawali orasi ilmiahnya Menkoinfo memotivasi wisudawan bahwa sebagai mahasiswa politeknik merupakan orang yang beruntung. Tidak semua orang dapat masuk politeknik dan yang masuk politeknik belum tentu bisa lulus. Jadi berbahagialah para wisudawan/wati Politeknik, Anda menjadi orang beruntung. Pak Nuh demikian panggilan akrabnya juga memberikan pesan moral kepada wisudawan. Berikut selengkapnya ringkasan orasi ilmiahnya (tanpa teks). Selamat membaca!
Redaksi/prj

Ibu-ibu, bapak-bapak dan anggota senat serta para wisudawan yang berbahagia,
Di zaman sekarang itu semuanya sudah sangat paham, zamannya IT. Sehingga IT itu bisa menjadi generic technology, seperti layaknya obat generik. Siapapun orangnya didiplinnya apapun pasti butuh IT. Mulai dari ahli hukum, ahli ekonomi sampai dengan KUA itu semuanya butuh IT. Tetapi, kalau kita itu menguasai satu teknologi yang belum memasuki nilai-nilai yang terkandung dengan teknologi itu maka teknologi yang kita kuasai hanya sebatas tools hanya sebatas alat. Tetapi kalau dalam menguasai teknologi, kita bisa menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam teknologi itu, maka penguasaan teknologi itu akan bisa berperan yang pertama sebagai supporter/ pendukung, kedua sebagai driver/ penggerak artinya teknologi yang kita kuasai sama dengan obyek yang kita kembangkan dan ketiga tetapi sebagai pengunci, artinya yang sebelumnya sesuatu itu tidak mungkin dikerjakan, tetapi dengan IT mungkin dikerjakan. Dan yang keempat yang sangat kita harapkan dengan IT, dengan value/ nilainya menjadi mesin transformasi sosial dan budaya kita. Kalau kita menguasai IT itu jangan dimonopoli jurusan IT, melihat jurusan elektro, mesin, sipil atau di pojok sana, saya tidak yakin itu lantas tidak punya hak untuk menguasai IT. Tidak. Apa value IT itu? Saya sebutkan ada tiga : Abad 18 : babsis nilainya dipakai Hukum Newton, tetapi yang dikembangkan IT sekarang ini yang menjadi hukum dasar yaitu Hukum Moore, orang elektro pasti belajar hukum Moore, siapapun yang belajar digital electronic pasti ketemu dengan hokum Moore. Moore bilang setiap 18 bulan, kemampuan hitung processor akan berubah dua kali. Sehingga makna yang terkandung dalam hukum Moore ini ; siapapun yang ingin sukses di dalam teknologi ini, maka kecepatan yang menjadi budayanya. Yang cepat mengalahkan yang lambat. Tidak ada alasan untuk berlama-lama di kampus. Yang kedua Hukum Mac Kelvin penemu internet protocol, yaitu perangkat yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya agar bisa berkomunikasi. Maknanya kalau ingin sukses zaman sekarang pertama kecepatan, kedua kembangkan jejaring. Oleh karena itu satu pelanggan baru, tidak hanya menambah satu network, bukan tetapi ia akan menghubungi banyak orang. Disitulah maka operator selular itu sangat berebut apa yang dinamakan pelanggan. Hukum ketiga Quarse, penerima hadiah Nobel di bidang ekonomi, memberikan statement: sesuatu yang mempunyai kandungan falsafahnya makanya sederhana, Biaya transaksi ditentukan oleh besar kecilnya organisasi, dan bentuk organisasi. Kuncinya efisien.
Yang akan saya sampaikan jika kita ingin sukses yaitu dikisahkan ada seorang petani. Ia menyirami pohon durian yang ia tanam. Ada tiga durian, yang semuanya sudah matang. Besok akan saya ambil. Tetapi esok harinya hilang lagi. Kita harus mempunyai konsep ikhtiar. Maling tadi dicari-ari belum tentu ketemu, apalagi malingnya berharap menyerahkan diri. Oleh karena itu lulusan Poltek : hidup ini harus ikhtiar. Jangan berharap setelah lulus langsung akan dilamar perusahaan. Oleh karena itu siapkan proposal, masukkan CV dan lamaran.
Kedua cerita /anekdot. Suatu saat ada seorang yang setiap hari mengirim ayam ke warung Soto. Sebut saja namanya Si Dul. Dul kirimkan ayam ini ke alamat Jalan X No. 10. Ada 30 ayam akan dikirim. Diangkut pakai sepeda motor, namun di jalan ketrabrak angkot. Sementara orang lain mencari ayam-ayam yang lari. Yang disuruh mengirim tadi berkata “Ada apa Anda semua mencari ayam-ayam”. Alamatnya ada di saku saya, apakah dengan si Dul memagang alamat, lalu ayamnya sampai ke alamat. Tidak! Jadi maknanya Falsafah ijazah, artinya kalau kita punya ijazah, tetapi tidak menguasai persoalan tidak akan menyelesaikan masalah. Artinya kompetensi penting. Yang kedua, kompotensi ini penting.
Yang ketiga, Berbakti kepada orang tua. Ada seorang pengusaha yang sangat sukses. Ia masih sangat muda. Ditanya sahabatnya “wahai sahabatku, apa yang menjadikanmu sukses?. Pengusaha itu mengatakan ia telah ditinggal ayahnya dan tinggal dengan ibunya dan adik2nya. Ia mengatakan Ia selalu berkunjung kepada orangtua saya, Dalam tidurnya, yang dalam mimpinya ada semangat, teruskan kebiasaan berkunjung pada orang tua. Maknanya berbakti kepada orang tua. Pengusaha yang sukses itu menceritakan rahasia suksesnya adalah berbakti kepada orangtua. Dalam kesempatan kali ini saya ingin share, saling berpesan kepada kita semua. Kalau para wisudawan ingin sukses jangan sekali-Sali membikin susah orang tua, jangan menyakiti orang tua. Kalau tidak bisa membahagiakan orang tua, jangan menyusahkan.
Yang terakhir, adalah optimis. Yang namanya hidup dan persoalan itu paket. Jangan dikira setelah lulus politeknik tidak ada persoalan. Tugas kita mnyelesaikan persoalan. Syaratnya optimis. Jiwa yang optimis akan melahirkan Self confidence/ percaya diri. Orang yang optimis akan menghasilkan kegemaran ikhtiar, kegemaran berikhtiar akan menghasilkan kreativitas/kreatif. Seseorang yang kreatif akan menghasilkan inovasi. Orang yang berinovasi akan menghasilkan kemampuan untuk berkompetisi. Hidup ini adalah kompetisi. Syarat untuk memenangkan kompetisi itu maka harus didasari kreatif, percaya diri.
Menyinggung Robot Contest. Dulu ketika saya di PENS. Di Politeknik terkesan terminal transit, bukan terminal tujuan. Banyak mahasiswa Poltek pindah ke S1 dan kurang percaya diri. Untuk itu saya adakan Robot contest, karena dalam membuat robot tidak hanya pinter, tetapi juga trampil. Sampai sekarang Sang juara itu dari politeknik. Kita harus bisa mendapatkan di mana letak strength point. Setiap orang mempunyai strength point. Jangan iri dengan yang lain. Kekuatan Politeknik kekuatannya ada di sistem akademik berbasis skill. Politeknik mengembangkan pendidikan berbagai skill atau vocasional.
Cerita tentang kehidupan rumah tangga/keluarga. Jika keluarga yang istrinya tidak cantik. Ada 14 nilai/manfaat yang terkandung dalam istri tidak cantik. Hanya empat yang saya sebutkan nilai yang terkandung dari istri tidak cantik. Yang pertama aman, yang kedua low cost, cost efisiennya tinggi. Yang ketiga hormat pada suami. Yang keempat biasanya cekatan. Bukan berarti kalau cantik ia tidak aman, high cost. Bisa jadi dia cantik tetapi tidak boros, hormat pada suami, cekatan … seperti calon-calon istri dari keluarga besar wisudawan politeknik kali ini.
Yakinlah bahwa politeknik itu problem solver, menyelesaikan persoalan, bukan mengcreate persoalan. Diharapkan lulusan politeknik dapat menciptakan pekerjaan. Betapa mulianya, jika seseorang menanam satu tanaman, dan tanaman itu ada buah atau bunganya, dan ada hewan melata yang memakannya. Menghantarkan wisudawan itu menjadi pekerja, ujung-ujungnya bahagia. Harapan saya mudah-mudahan segera dapat kerja, atau studi lanjut dan mendapat jodohnya.

Sekian dan terima kasih.
Merupakan ringkasan dan ditulis dari rekaman
Oleh Immanuel Pratomojati/ Pengajar Teknik Sipil


Jumat, 05 Desember 2008

Suasana Wisuda Ke-24 Politeknik Negeri Jakarta Tahun 2008

WISUDAWAN TERBAIK JURUSAN TEKNIK MESIN

WAJAH-WAJAH CERAH WISUDAWATI

WISUDA KE-24 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi, Direktur PNJ

Politeknik Negeri Jakarta menyelenggarakan Wisuda ke-24 tanggal 5 dan 6 Desember 2008 di Balairung UI Depok. Wisudawan dan wisudawati Program D-III, D-IV dan Program sertifikasi berjumlah 1377 orang. Mereka terdiri dari 1315 orang Wisudawan Diploma Tiga, 11 orang lulusan D-IV dan 55 orang lulusan Program Sertifikasi setingkat D-I. Direktur PNJ Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi M Soedarsono, DEA memberikan selamat kepada semua wisudawan pada hari Jumat, 5 Desember 2008. Sedang hari Sabtu, 6 Desember 2008 Direktur disaksikan para orangtua wisudawan memberi penghargaan kepada wisudawan terbaik tiap jurusan dan wisudawan cum laude. Orasi ilmiah dalam wisuda ini menurut rencana disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi RI Prof. Dr. Ir. Muhamad Nuh, DEA. Sedangkan tema yang diangkat dalam Wisuda ke-24 ini “Reposisi dan Optimalisasi Peran Pendidikan Vokasi untuk Menghasilkan Lulusan Berstandar Industri”.

(prj)

POTRET WISUDAWAN CUM LAUDE

Wisudawati Cum Laude Jurusan Administrasi Niaga

Rina Nindita, wisudawati Jurusan Administrasi Niaga sebagai lulusan terbaik sekaligus mendapatkan prestasi cum laude. Motivasi dari keluarga dibarengi kerja keras menjadikannya meraih prestasi yang terbaik.

Dalam wawancara dengan BIDANG1PNJ ia mengatakan pentingnya komunikasi bahasa asing (Inggeris). Hal ini ia rasakan ketika mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL). Keunggulan pendidikan politeknik menurutnya adalah karena ketrampilan. Harapan ke depan ingin menjadi yang lebih baik lagi, supaya dapat membanggakan politeknik. Wisudawan yang sedang menunggu seleksi terakhir di Bank BTN ini berharap Politeknik harus mengajarkan ketrampilan dan kemampuan komunikasi.

(prj)

WISUDAWAN YANG JUARA

Andarini, Juara I Indocement Award 2008

Biasanya dalam wisuda, hanya wisudawan terbaik dan cum laude yang banyak menjadi perhatian. Namun, dalam wisuda ke-24 Politeknik Negeri Jakarta yang berlangsung 5 dan 6 November 2008 di Balairung UI wisudawan Jurusan Teknik Sipil Andarini patut dibanggakan. Bulan November lalu, ia berhasil menjuarai Writing Competition Award (Indocement Award 2008). Dengan kemampuannya, ia mampu mengungguli peserta lain dari Perguruan Tinggi Negeri terkenal.

Motivasinya mengikuti kompetisi ini adalah agar tugas akhirnya dihargai, dipublikasikan. Menurutnya, seleksinya cukup ketat, bersaing dengan 144 makalah lain. Bermula dari pendaftaran dengan email, kemudian diterima dan dipanggil untuk mengikuti seleksi selanjutnya. Pada presentasi finalnya, finalis menghadapi 4 juri dalam ruangan tertutup dan akhirnya Andarini ditetapkan sebagai Juara I, mengalahkan peserta lain dari IPB yang ditetapkan sebagai Juara II, kemudian dari Universitas Diponegoro sebagai Juara III. Sedangkan Juara Harapan I, II dan III direbut oleh Universitas Indonesia, ITS dan Universitas Brawijaya. Yang membanggakan, Andarini adalah satu-satunya mahasiswa Diploma III, dapat mengalahkan semua peserta finalis yang mahasiswa Sarjana (S1). Sebagai Juara Iia berhak mendapatkan sertifikat, piala dan uang Rp 15 juta rupiah.

Harapan untuk adik-adik kelas kiranya prestasinya bisa memotivasi untuk berkarya lebih baik lagi. Juga kepada Jurusan Teknik Sipil sedapat mungkin memberi kemudahan, karena yang ia rasakan selama ini hanya dengan pembimbing yang paling banyak membantu. SELAMAT UNTUK ANDARINI.

(prj)